SMP N 1 Baturetno Luncurkan Inovasi GeSer Laba
Gerakan Sehari Berpantun ala Spensaba
Kondisi sebelum adanya inovasi Gerakan Berpantun Sehari ala Spensaba, salah satunya adalah minimnya pengetahuan pantun. Banyak siswa yang kurang mengenal bentuk puisi tradisional ini. Kurangnya minat terhadap puisi. Secara umum, minat membaca pantun di kalangan siswa cenderung menurun. Keterbatasan kosa kata, berpantun membutuhkan kosa kata yang cukup luas dan beragam. Jika siswa memiliki keterbatasan kosa kata, mereka akan kesulitan dalam membuat atau memahami pantun.
Oleh karena itu lah SMP Negeri 1 Baturetno kembali tunjukkan inovasi. Sekolah ini meluncurkan inovasi berupa Gerakan Sehari Berpantun Ala Spensaba (Geser Laba). Minimnya interaksi siswa, siswa cenderung pasif dan kurang dan kurang terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar cenderung lebih serius dan formal, kurang melibatkan aktivitas yang menyenangkan dan dapat merangsang kreativitas siswa.
Salah satu cara yang kita terapkan agar siswa semangat belajar adalah Gerakan Sehari Berpantun ala Spensaba. Biasa dilakukan sebelum memulai pelajaran Bahasa Indonesia, untuk motivasi belajar di sekolah agar kembali bersemangat dalam belajar. Manfaat dari inovasi Gerakan Sehari Berpantun Ala Spensaba ini adalah memperkaya kosakata, meningkatkan pemahaman struktur kalimat dan melatih kemampuan berbicara, membantu siswa untuk lebih percaya diri dalam mengekspresikan diri, melatih siswa berpikir sebelum berkata.
Keunggulan dari inovasi ini adalah tema yang lebih luas, jika dulu pantun sering bertemakan cinta dan kasih sayang kini tema pantun semakin beragam. Bahasa yang lebih kreatif, penggunaan Bahasa dalam pantun semakin kreatif dan variatif.
Pantun menjadi wadah yang efektif untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan ide. Pantun dapat digunakan sebagai sarana komunikasi yang unik dan menarik terutama dalam situasi formal maupun informal. Berpantun sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Bisa menjadi media untuk menyampaikan nasihat atau pesan moral secara halus dan mudah diingat. Untuk menunjukkan kemampuan berbahasa dan kreativitas.
Inventor:
Yunita Utami, S.Pd