EksOSA Spensaba

Eksplorasi Empon-Empon Spensaba

Zaman yang telah menghasilkan arus globalisasi dengan hasil produk-produk yang baru hasil dan teknologi yang canggih tentunya memberikan suatu tantangan tersendiri bagi negara yang kaya akan budaya termasuk diantaranya adalah Indonesia. Menurut Agustian, (2008:8-9) menegaskan bahwa bangsa Indonesia mengalami kemerosotan moral terdapat tujuh krisis moral di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu: 1) krisis kejujuran, 2) krisis tanggung jawab, 3) tidak berpikir jauh ke depan, 4) krisis disiplin, 5) krisis kebersamaan; 6) krisis keadilan, dan 7) krisis kepedulian.

Terkikisnya nilai-nilai moral dari bangsa berdampak pada lemahnya rasa nasionalime sehingga identitas budaya dan nilai-nilai kearifan lokal bukan lagi sebagai suatu kekhasan yang perlu dipertahankan, ditambah lagi produk olahan pangan berbau modern sangat menjamur di kalangan remaja sekolah tidak dapat dipungkiri jika hal demikian akan berdampak pada ketidakcintaan pada produk khas sendiri.

Empon-empon merupakan tumbuhan yang hidup di Indonesia. Khususnya di Wonogiri, empon-empon sangat melimpah  ruah. Permasalahannya tumbuhan empon-empon ini banyak masyarakat terutama pelajar yang belum mengetahuinya, seperti jenis-jenis tumbuhan, manfaat, cara mengolahnya dan kegunaan empon-empon. Permasalahan ini muncul dikarenakan masyarakat maupun pelajar kurang mengerti akan tanaman empon-empon itu sendiri sehingga kurangnya rasa peduli terhadap peninggalan budaya ini.

Salah satu program kurikulum merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau dikenal dengan singkatan P5.  P5 Kurikulum Merdeka adalah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama, yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.

Pendidikan berbasis kearifan local melalui program P5 tidak hanya mampu membangun sumber daya manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan juga etika dan moral dari peserta didik. Karena itu, penting bagi kita untuk melestarikan eksistensi empon-empon sebagai salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Indonesia. Kegiatan P5 ini hanya salah satu wadah dan sarana pembelajaran agar empon-empon tetap eksis dan lestari di tengah gempuran arus perubahan zaman.

Berdasarkan olah ide dan gagasan, SMP Negeri 1 Baturetno merumuskan suatu topik kearifan lokal yang yang dapat menjawab dan mengatasi tantangan di kalangan pelajar. Topik yang diambil adalah kearifan lokal pada makanan-minuman khas daerah, dimana bahan baku tersedia di wilayah sekitar yaitu empon-empon.

Sisi keunggulan dari inovasi ini adalah semua proses pengolahan mulai dari perencanaan, uji coba produk, pengemasan dan produksi dilakukan secara langsung oleh peserta didik.

Eksosa (Eksplorasi Empon-Empon Spensaba) dilaksanakan dengan tahapan seperti berikut:

  • Membagi peserta didik menjadi 8 kelompok.
  • Kenali Empon Empon
  • Empon-empon Field Trip (online/ onsite)
  • Studi literatur empon-empon
  • Eksperimen Rasa
  • Storytelling hasil eksperimen dan umpan balik positif
  • Perbaikan rasa
  • Pengemasan
  • Gelar karya